Laporan Akhir Kelompok 6

 


Daftar Isi

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………….. 2

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………. 3

1.2 Permasalahan………………………………………………………………………………… 4

1.3 Solusi………………………………………………………………………………………………. 4

Bab II : Metode Kegiatan…………………………………………………………..,,…………. 5

2.1 Pendampingan……………………………………………………………………………… 5

2.2 Pengajaran…………………………………………………………………………………….. 5

2.3 Hiburan…………………………………………………………………………………………… 5

Bab III : Konsep……………………………………………………………………………………………6

Bab IV : Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………………….. 8

Bab V : Penutup…………………………………………………………………………………………. 9

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………..9

5.2 Lampiran…………………………………………………………………………………….9


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

            Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan berbagai macam keanekaragaman suku dan budaya. Dengan adanya perbedaan, setiap daerah memiliki sebuah karakter yang berbeda – beda. Oleh karena itu, indonesia membuat sebuah Pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air.

            Cinta tanah air ialah perasaan yang timbul dari dalam hati seorang warga Negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan. Definisi lain mengatakan bahwa Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan. Sebagai warga Negara yang baik kita tetap dapat menunjukkan sikap cinta tanah air yaitu diantaranya;

  • Belajar dengan sungguh – sungguh
  • Menjaga kelestarian lingkungan.
  • Memilih pada saat pemilu atau tidak golput
  • Menajga kebudayaan Indonesia

            Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan ialah suatu pendidikan yang bertujuan untuk memdidikan para generasi muda agar mampu menjadi warga negara yang demokratis, berbudi pekerti luhur dan  berwawasan kebangasaan, dan partisipatif dalam pembelaan negara. Dalam hal ini  pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu alat pasif untuk membangun dan memajukan sistem demokrasi suatu bangsa. Secara umum pengertian  pendidikan kewarganegaraan dapat diartikan sebagai langkah demokrasi yang  bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis.

            Penanaman Pendidikan Kewarganegaraan pada usia dini sangatlah penting untuk membentuk sebuah kepribadian bangsa, karena sebuah negara yang baik dicerminkan oleh bangsa yang berkualitas. Akan Tetapi, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang memiliki karakter untuk memajukan bangsanya. Akibatnya banyak warga indonesia yang mementingkan dirinya sendiri. Oleh karena itu kami ingin memberi bimbingan tentang menjadi karakter bangsa yang baik dan kami akan memberikan pengetahuan tetang wawasan yang berguna untuk memajukan bangsanya sehingga mereka menjadi bangsa yang berkualitas.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Anak

            Di sekitar kita banyak ditemukan anak – anak yang kurang mendapatkan wawasan tentang karakter bangsa yang dipengaruhi oleh media elektronik dan lingkungan. Terlebih lagi masukknya budaya dari luar membuat karakter anak pada saat ini tidak mencerminkan karakter bangsa yang berkualitas. Selain itu pemerintah kurang memperhatikan pendidikan kewarganegaraan di setiap daerah di Indonesia.

            Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang kompleks. Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara. Namun, perhatian terhadap nasib anak jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif. Mereka adalah amanah tuhan yang harus dilindungi, dijamin hak-haknya, sehingga tumbuh-kembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah.

1.2.2 Hambatan yang terjadi di dalam Lingkungan Masyarakat

            Masih banyak orang yang menganggap remeh tentang pendidikan kewarganegaraan. Banyak  orang yang lebih mementingkan pendidikan formal ketimbang membangun karakter diri. Akibatnya, banyak sekali kita jumpai bentuk penyimpangan yang ada di dalam masyarakat. Itu semua dikarenakan oleh ketidakpedulian mereka terhadap bangsa ini dan kurangnya wawasan tentang pendidikan kewarganegaraan . Oleh karena itu masyarakat sekitar harus peduli terhadap mereka dan mengubah konsep berpikir agar lebih maju kedepanya.

1.3 Solusi

            Melalui mata kuliah Character Building Kewarganegaraan Kami ingin memberikan wawasan kepada anak usia dini yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan kepada anak usia dini. Kami akan melakukan kegiatan ini dengan terjun langsung ke lokasi RPTRA yang akan kami kunjungi dan mengadakan pengajaran tentang karakter.

            Pengajaran ini akan berlangsung selama 5 kali pertemuan di RTPA yang sudah mendapat perizinan dari pengurus RTPA. Tujuan dari pengajaran ini ialah untuk membangun karakter setiap individu agar mereka menjadi pribadi yang berkualitas dan juga cinta tanah air.


BAB II

Metode Kegiatan

2.1 Pendampingan

            Di RPTRA Meruya kami akan memberikan pendampingan kepada seluruh anak – anak yang berada di RPTRA Meruya,sehingga terciptanya komunikasi dan interaksi sosial. Dalam pendampingan ini satu orang akan mendampingi sekitar 7 – 8 anak. Tujuannya ialah agar mereka dapat bersosialisasi satu sama lain dan juga diharapkan mereka dapat aktif dalam bersosialisasi. Selain itu pendampingan ini bertujuan agar kami sebagai pendamping dapat memahami karakter setiap individu sehingga kita dapat mengembangkan keterampilan dan potensi setiap anak.

2.2 Pengajaran

            Kami akan memberikan pengajaran untuk mereka tentang pentingnya pendidikan kewarganegaraan, karakter bangsa yang baik dan bagaimana cara menerapkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Kami juga akan mengenalkan tentang apa itu karakter dan mengenalkan kepada mereka tentang karakter mereka masing-masing. Tujuannya agar mereka dapat mengembangkan karakter mereka masing-masing dan dapat mengaplikasikannya di dalam masyarakat.

2.3 Hiburan

            Di sela – sela pengajaran kita akan memberikan beberapa hiburan yang menunjang kreatifitas dan kekompakan agar mereka dapat membangun karakter bangsa yang baik. Hiburan ini juga ditujukan agar mereka tidak bosan dan membuat mereka lebih tertarik terhadap kegiatan kami. Kami  juga memberikan hiburan berupa games yang akan menuntut mereka untuk bersosialisasi antar satu sama lain. Selain itu juga agar mereka dapat belajar bergotong-royong, sehingga mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


BAB III

Konsep Kegiatan

            Pada pengajaran ini kami akan menanamkan pendidikan kewarganegaraan yang mengonsepkan cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air yang dimaksudkan berarti rela berkorban untuk tanah air. Selain itu kami mengajarkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan menaati hukum yang berlaku. Dengan begitu anak – anak akan memiliki karakter yang berkualitas.

            Perwujudan rasa persatuan dan cinta tanah air harus kita laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, tempat tinggal kita, bahkan di manapun kita berada. Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat yang merugikan diri sendiri atau masyarakat. Sebagai generasi mudak kita juga harusnya dapat berperan seperti para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani mengorbankan diri karena mereka mencintai tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.Rasa cinta tanah air bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara. antara lain adalah:

  1. Sebagai pelajar kita harus bertanggung jawab. Dengan belajar sungguh – sungguh dan tekun.
  2. Mencintai produk-produk dalam negeri. Karena sekarang ini banyak sekali produk asing. Untuk
    itu sebagai warga negara yang cinta tanah air tetap mencintai produk dalam negeri.
  3. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan itu antara lain diwujudkan dengan menggunakan bahasa Indonesia, mencintai dan mempertahankan budaya Indonesia.
  4. Upacara setiap hari senin dan hari – hari besar Negara.

            Mengenang kembali jasa pahlawan/pejuang kemerdekaan dan melakukan intropeksi pada diri kita mengenai kontribusi yang diberikan untuk mengisi kemerdekaan, merupakan cara yang dapat kita lakukan sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai rasa cinta Tanah Air dalam memaknai kemerdekaan. Mengenang jasa pejuang kemerdekaan bukan hanya mengetahui sejarah perjuangan mereka. Kita harus bisa menjadikan perjuangan mereka sebagai motivasi untuk berjuang memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
Cara memaknai kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan susah payah oleh pahlawan kemerdekaan dengan membuktikan rasa cinta Tanah Air kita, yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan negara, mencintai produk dalam negeri, dan belajar dengan tekun.

            Dan itu juga kita melakukan pengajaran bagaimana melakukan sikap kewarganegaraan diantaranya dengan cara pengajaran metode akan disiplin dan juga metode akan cinta tanah air. Dari sisi ini kami akan memakai sistem berdiskusi untuk pengajaran yang akan kami lakukan untuk adanya sikap saling bertukar pikiran.

            Mengenang kembali jasa pahlawan/pejuang kemerdekaan dan melakukan intropeksi pada diri kita mengenai kontribusi yang diberikan untuk mengisi kemerdekaan, merupakan cara yang dapat kita lakukan sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai rasa cinta Tanah Air dalam memaknai kemerdekaan. Mengenang jasa pejuang kemerdekaan bukan hanya mengetahui sejarah perjuangan mereka. Kita harus bisa menjadikan perjuangan mereka sebagai motivasi untuk berjuang memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa Indonesia.Cara memaknai kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan susah payah oleh pahlawan kemerdekaan dengan membuktikan rasa cinta Tanah Air kita, yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan negara, mencintai produk dalam negeri, dan belajar dengan tekun.Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila.

            Meskipun lagu Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan mengajak menyanyikannya setiap hari Senin, maka anak akan hafal dan bisa memahami isi lagu.Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dengan menunjukkan miniatur candi dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui bercerita atau bermain peran.Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwujudan rasa cinta tanah air.

            Sehingga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat menghargai betapa pentingnya mencintai tahan air ini, negeri ini, khusnya bagi bangsa dan negara, dan bisa berwarganegara dengan baik, mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap negaranya, dan sekaligus bisa mengharumkan bangsa dan negaranya. Diharapkan bahwasaanya menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. dan tidak terpelosok ke dalam lubang salah slama ini, banyak sekali saat ini kejadian – kejadian yang mencengangkan bagi kita, yang menurtnya tidak layak menjadi layak, ini dikarnakan mempunyai pengetahuan yang kurang cukup baik di dalam lingkungan sekitar oleh karna itu kita harus bisa menanamkan rasa cinta tanah air.

            Yang tidak kalah menariknya adalah menanamkan rasa cinta tanah air melalui lagu. Dengan menyanyi apalagi jika diiringi dengan musik, anak akan merasa senang, gembira, serta lebih mudah hafal dan memahami pesan yang akan disampaikan guru. Jika lagu wajib nasional dianggap masih terlalu sulit untuk anak, maka guru bisa menciptakan lagu sendiri yang sesuai untuk anak usia dini. Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya di sekolah termasuk dalam menciptakan lagu.


BAB IV

Pelaksanaan Kegiatan

            Pengajaran pertama kali dimulai pada tanggal 23 Maret 2017. Kegiatan yang kami lakukan adalah perkenalan dengan anak-anak di RPTRA. Disana terdapat kurang lebih 40 anak yang terdiri dari paud, tk, sd kelas 1 sampai dengan kelas 6. Sebelum melakukan pengjaran, kami melakukan briefing bersama dengan pengurus RPTRA, setelah itu melakukan pembagian pengajar sesuai kelas. Setelah itu, kami melanjutkan kegiatan dengan permainan edukasi bersama. Kami tidak lupa memberi hadiah berupa snack kepada anak-anak , dan untuk pemenang diberi snack lebih.  Kemudian, kami mengajar pelajaran matematika. Sebelum kami menutup kegiatan pengajaran, kami melakukan doa bersama. Dan setelah itu kami melakukan evaluasi bersama dengan pengurus RPTRA.

            Pada pengajaran kedua yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2017. Di awal kegiatan kami melakukan briefing terlebih dahulu dengan kegiatan apa yang mau di lakukan pada hari itu. Pada awal kita melakukan permainan edukasi bersama, seperti pesan berantai. Pada permainan ini kami melatih daya ingat anak-anak tersebut. Kemudian, kami mengubah sistem pengajaran dengan mengikuti kemauan masing-masing anak. Tidak lupa kami melakukan evaluasi bersama dengan pengurus RPTRA dengan menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan dan keluh kesah pada saat mengajar.

            Pengajaran ketiga dilaksanakan pada tanggal 7 April 2017. Pada awal kegiatan kami melakukan briefing bersama dengan pengurus RPTRA. setelah melakukan briefing kami memulai kegiatan dengan melakukan senam otak  bersama agar meningkatkan konsentrasi dan semangat  anak-anak untuk memulai pemberlajaran, setelah itu kami melakukan pembagian pengajaran sesuai kelas, diakhir pembelajaran kita bermain permainan daerah bersama anak-anak untuk meningkatkan kekompakan dan kerjasama , permainan tersebut seperti Gerobak sodor , petak umpet , taplak  dan congklak.

            Pada pengajaran keempat yang dilaksanakan pada tanggal 13 April 2017. Di awal kegiatan kami melakukan briefing dengan pengurus RPTRA dan pada hari itu salah satu relawan RPTRA Meruya Utara berulang tahun. Setelah itu kami melakukan kegiatan pengjaran seperti biasa dengan melakukan pembagian pengejaran sesuai kelas. Di tengah pengajaran pengurus RPTRA memberikan kejutan kepada relawan yang sedang berulang tahun, dan melakakukan perayaan kecil dengan berdoa bersama, berfoto bersama, meniup lilin, memotong kue , makan kue bersama dan membagikan snack-snack kepada anak-anak. Setelah acara selesai kita melakukan evaluasi kembali kegiatan pada hari itu.

            Pada pengajaran terakhir, yang berlangsung pada tanggal 18 April 2017, Di awal kegiatan kami melakukan briefing dengan pengurus RPTRA seperti biasa dan pada hari itu adalah hari terakhir mengajar , seperti biasanya pada awal kita melakukan pembagian pengjaran sesuai dengan kelas dan melakukan pengjaran . Setelah selesai kegiatan pembelajaran kami bersama-sama mengunjungi pemukiman dari anak-anak RPTRA tujuannya agar kita semakin dekat kepada anak-anak tersebut dan mengenali kehidupan mereka.


BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

            Permasalah yang kita dapatkan yaitu bervariasinya karakter yang di miliki anak-anak, sehingga kita harus mengenali karakter – karakter dari anak-anak tersebut agar mereka lebih mudah  menerima ilmu yang kami berikan. Di dalam RPTRA Meruya Utara terdapat anak – anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti hiperaktif, disleksia, dan disabilitas. Akan tetapi ini menambah ilmu kita untuk mengetahui bagaimana cara mengurus orang yang memiliki kebutuhan khusus. Menurut kami dengan diadakannya RPTRA sangat membantu masyarakat yang membutuhkan, dimana pada akhirnya akan menuju perbaikan taraf hidup serta peningkatan kesejahteraan jangka panjang yang mandiri dan terarah, terutama untuk masyarakat yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua.

5.2 Lampiran

Lampiran 1 :  Kegiatan Diskusi Kelompok

  1. Tema Diskusi                                   :      Menentukan Tema Kegiatan beserta  Lokasi Kegiatan
  2. Tempat dan Waktu Diskusi      :      Perpustakaan Binus Alam Sutera Pukul 03.00 – 18.00
  3. Peserta Diskusi                              :
    1. Muhammad Imam Taufiq
    2. Hafiz Bukhari
    3. Reza Arbianto
    4. Krisna Anggara
    5. Denilson Weesan
    6. Ulfah Khaidarni
    7. Anggrina Nur Wulan N
  4. Kesimpulan Diskusi                       :     Mendapatkan tema beserta Lokasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan serta menentukan metode belajar yang akan dilakukan
  5. Foto                                                        :


Lampiran 2 : Survei Lokasi

  1. Lokasi yang Disurvei                           :  RPTRA Meruya Utara
  2. Peserta Survei :
    1. Muhammad Imam Taufiq
    2. Hafiz Bukhari
    3. Reza Arbianto
    4. Krisna Anggara
    5. Denilson Weesan
    6. Ulfah Khaidarni
    7. Anggrina Nur Wulan N
  3. Pihak yang Dijumpai saat Survei  :  Abdul Aziz
  4. Hasil Kegiatan Survei                         :
    1. Penentuan Waktu Pengajaran
    2. Briefing Aturan-aturan yang berlaku
    3. Briefing Larangan yang berlaku
    4. Mempresentasikan tujuan pengajaran
  5. Foto                                                              :


Lampiran 3 : Kegiatan

  1. Tema Kegiatan Project               :  Menerapkan Nilai-nilai Kewarganegaraan dengan Memberi Wawasan Pada Anak Usia Dini.
  2. Peserta Kelompok                        :
    1. Muhammad Imam Taufiq
    2. Hafiz Bukhari
    3. Reza Arbianto
    4. Krisna Anggara
    5. Denilson Weesan
    6. Ulfah Khaidarni
    7. Anggrina Nur Wulan N
  3. Foto Kegiatan                                    :


Lampiran 4:  Diskusi Pembuatan Laporan Akhir

  1. Tema Diskusi                                 :      Menyusun Laporan Kegiatan
  2. Tempat dan Waktu Diskusi    :      Pukul 13.00 – 17.00
  3. Peserta Diskusi:                           :
  • Muhammad Imam Taufiq
  • Hafiz Bukhari
  • Reza Arbianto
  • Krisna Anggara
  • Denilson Weesan
  • Ulfah Khaidarni
  • Anggrina Nur Wulan N

4.   Kesimpulan Diskusi                   :  Membagi tugas tiap anggota kelompok

5.    Foto Kegiatan Diskusi              :